Minggu, 08 April 2012

PUISI II

          SAAT  SENJA  DI JENDELA


Ketika cahaya senja
Merambat ke dalam kamarku
Kau berdiri menutup jendela
Merapikan tirainya
Menyalakan lampu
Dan sebelum kau beranjak pergi
Seperti biasa
Tatapmu selalu tak ingin berpisah

Dari semua hal kecil
Yang terjadi bersamamu
Entah kenapa aku merasa
Semua itu menjadi sangat tak biasa
Selalu terasa menjadi sangat istimewa

Dan sejak  senja itu
Kau seperti telah menutup  jendela hatiku
Dan telah menetap di dalamnya
Selamanya
Menjadi cahaya
Dari malam-malamku yang panjang
Hingga semua waktu
telah menjadi sejuknya kenyataan
seperti indahnya tatapmu
dengan sebuah keyakinan

  

PUISI

Cinta


Bingkai emas matahari senja
Di bentangan langit merah Ruby
Memagut siluet karang pantai
Ke puncak nyanyian camar
Ku lempar kerikil ke tarian ombak
Sepi saja seperti pasir
Tinggal angin berkibaran desirku
Akankah laut itu menjadi istana kita?
Sedang pelangi telah mengurai mimpi
c i n t a
seindah apakah jawaban ?
bila kita sama-sama tak perlu bertanya lagi
tinggalah menjadi waktuku
di ranjang pengantin
takdir kita
dalam dekapanNya
do’a